FUNGSI, JENIS-JENIS DAN PENGERTIAN RESISTOR
Moh Dimas Miftakhussyah
FUNGSI,
JENIS-JENIS DAN PENGERTIAN RESISTOR
Dalam
rangkaian Elektronika, Resistor adalah komponen elektronik dua kutub yang
didesain untuk menahan arus listrik dengan memproduksi tegangan listrik di
antara kedua kutubnya, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding dengan
arus yang mengalir, berdasarkan hukum Ohm:
Fungsi Resistor
Resistor
pada umumnya berfungsi sebagai penghambat arus listrik atau sebagai
pengatur dalam membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian.
Dengan adanya resistor menyebabkan arus listrik dapat disalurkan sesuai dengan
kebutuhan. Adapun fungsi resistor secara lengkap adalah sebagai berikut :
1.
Resistor berfungsi sebagai pembagi arus
2.
Resistor berfungsi Sebagai pembatas / pengatur arus
3.
Resistor berfungsi Sebagai penurun tegangan
4.
Resistor berfungsi Sebagai pembagi tegangan
5.
Resistor berfungsi Sebagai penghambat aliran arus listrik.
Jenis-Jenis Resistor
Bila
dilihat berdasar nilainya, maka komponen ini bisa dibagi menjadi tiga jenis
yaitu :
Fixed Resistor yaitu resistor yang memiliki nilai hambatan tetap.
Variable Resistor yaitu resistor yang mempunyai nilai hambatan yang bisa
berubah-ubah.
Resistor Non Linier yaitu resistor yang disebabkan oleh pengaruh / faktor
dari lingkungan seperti cahaya atau suhu akan membuat nilai hambatannya
menjadi tidak linier.
Penandaan Resistor
Resistor
karbon atau metal-film dengan daya 0.25 - 3 watt biasanya menggunakan pita
warna atau gelang warna sebagai penanda nilai resistansinya. Sedangkan resistor
jenis lainya termasuk resistor pasang-permukaan atau resistor tempel (SMD)
ditandai secara numerik jika cukup besar untuk dapat ditandai, tetapi resistor
SMD yang sekarang banyak digunakan terlalu kecil untuk dapat ditandai maka
biasanya dibiarkan polos, kemasan resistor tersebut biasanya diwarnai dengan
warna cokelat muda, cokelat, biru, atau hijau, meskipun tidak menutup
kemungkinan digunakannya warna lain, seperti merah tua atau abu-abu.
Membaca
nilai resistor empat pita
Penandaan
nilai resistor dengan menggunakan empat pita adalah skema kode warna yang
paling sering digunakan. Ini terdiri dari empat pita warna yang dicetak
mengelilingi badan resistor. Dua pita pertama merupakan informasi dua digit
harga resistansi, pita ketiga merupakan pengali (lebih mudahnya adalah
merupakan jumlah nol yang ditambahkan setelah dua digit resistansi) dan pita
keempat merupakan toleransi dari harga resistansi. Kadang-kadang ditambahkan
pita kelima yang menunjukkan koefisien suhu, tetapi ini harus dibedakan dengan
sistem lima warna sejati yang menggunakan tiga digit resistansi seperti yang
diterapkan pada resistor presisi tinggi seperti jenis metaloxide-film resistor
atau yang biasa disebut dengan resistor metal-film. Sebagai contoh
pembacaan nilai sebuah resistor yang memiliki pita warna :
Jingga-Putih-kuning-Perak
Cara membacanya adalah:
pita
pertama (Band 1) jingga, mempunyai harga 3
pita
kedua (Band 2) putih, mempunyai harga 9, sehingga keduanya dihitung
sebagai 39.
Pita
ketiga (Multiplier) kuning, mempunyai harga 104 yang
berarti menambahkan empat nol dibelakang angka 39 menjadi 390000,
pita
keempat (Tolerance) perak, merupakan kode untuk toleransi ±10%, Secara
keseluruhan skema warna jingga-putih-kuning-perak memberikan nilai 390.000Ω
pada keakuratan ±10%. Dibawah ini adalah tabel warna untuk skema empat warna
yang dapat digunakan sebagai acuan.
Membaca
nilai resistor lima pita
Penandaan
nilai resistor dengan menggunakan lima pita digunakan pada resistor presisi
tinggi (toleransi 1%, 0.5%, 0.25%, 0.1%). Tiga pita pertama menunjukkan harga
resistansi, pita keempat adalah pengali (Mulitiplier), dan yang kelima adalah
toleransi. Dibawah ini adalah tabel warna untuk skema lima warna yang dapat
digunakan sebagai acuan.
Resistor,kapasitor,Dioda,Transisitor
RESISTOr
· Pengertian Resistor
Resistor adalah salah satu komponen
elektronika yang pasif dan memiliki dua saluran yang didesain untuk menahan
arus listrik dengan memproduksi penurunan tegangan listrik diantara kedua
salurannya sesuai dengan arus yang mengalirinya, berdasarkan hokum OHM.
Resistor di lambangkan dengan R, fungsi utama pada Reistor adalah untuk menahan
arus listrik. Satuan dari Resistor dinyatakan dalam (OHM) yang lambangnya OMEGA
(Ω). Pada Resistor biasanya terdapat empat gelang warna, gelang pertama dan
kedua menujukan angka, gelang ketiga adalah faktor kelipatan, sedangkan gelang
yang keempat menunjukan toleransi hambatan. Berdasarkan nilai
tahanan/hambatan/resitansinya, secara umum ada dua jenis Resistor, yaitu:
Resistor tetap (Resistor yang nilai resistansinya tetap) dan Resistor yang
resistansinya bisa diatur, baik manual dengan tangan maupun yang diatur otomatis
oleh cahaya dan suhu.
· Fungsi Resistor
1)
Sebagai pembagi Arus/Tegangan
2)
Sebagai Penurun Tegangan
3)
Sebagai Penghambat Aliran Arus
Listrik
· Bentuk Fisik Resistor
a) Contoh bentuk fisik dari
variable Resistor jenis Trimpot
b) Contoh bentuk fisik dari variable
Resistor jenis Potensio
c ) Contoh bentuk fisik dari
variable Resistor jenis PTC, NTC, LDR
PTC : Positive Temperatur Coefisien
adalah jenis resistor non linier yang nilai hambatannya terpengaruh oleh perubahan suhu. Makin tinggi suhu yang mempengaruhi makin besar nilai hambatannya
adalah jenis resistor non linier yang nilai hambatannya terpengaruh oleh perubahan suhu. Makin tinggi suhu yang mempengaruhi makin besar nilai hambatannya
NTC : Negative Temperatur Coefisien
adalah jenis resistor non linier yang nilai hambatannya terpengaruh oleh perubahan suhu. Makin tinggi suhu yang mempengaruhi makin kecil nilai hambatannya
adalah jenis resistor non linier yang nilai hambatannya terpengaruh oleh perubahan suhu. Makin tinggi suhu yang mempengaruhi makin kecil nilai hambatannya
LDR :Light Dependent Resistor
adalah jenis resistor non linier yang nilai hambatannya terpengaruh oleh perubahan intensitas cahaya yang mengenainya. Makin besar intensitas cahaya yang mengenainya makin kecil nilai hambatannya.
adalah jenis resistor non linier yang nilai hambatannya terpengaruh oleh perubahan intensitas cahaya yang mengenainya. Makin besar intensitas cahaya yang mengenainya makin kecil nilai hambatannya.
d) Resistor berdasarkan
nilainya dapat dibagi dalam 3 jenis yaitu :
1. Fixed Resistor
2. Variable Resistor 3. Resistor Non Linier |
:
: : |
Yaitu
resistor yang nilai hambatannya tetap.
Yaitu resistor yang nilai hambatannya dapat diubah-ubah. Yaitu resistor yang nilai hambatannya tidak linier karena pengaruh faktor lingkungan misalnya suhu dan cahaya. |
· Jenis-Jenis Resistor
a) Resistor
Berubah (variable), ialah sebuah resistor yang nilainya dapat
berubah-ubah dengan jalan menggeser atau memutar toggle pada alat
tersebut. Sehingga nilai resistor dapat kita tetapkan sesuai dengan kebutuhan.
Berdasarkan jenis ini kita bagi menjadi dua, Potensiometer, rheostat dan
Trimpot (Trimmer Potensiometer) yang biasanya menempel pada papan
rangkaian (Printed Circuit Board, PCB).
b) Resistor
yang nilainya bergantung pada suhu atau cahaya:
v Resistor
NTC dan PTS, NTC (Negative Temperature Coefficient), ialah
Resistor yang nilainya akan bertambah kecil bila terkena suhu panas. Sedangkan
PTS (Positife Temperature Coefficient), ialah Resistor yang nilainya
akan bertambah besar bila temperaturnya menjadi dingin.
v LDR
(Light Dependent Resistor), ialah jenis Resistor yang berubah
hambatannya karena pengaruh cahaya. Bila cahaya gelap nilai tahanannya semakin
besar, sedangkan cahayanya terang nilainya menjadi semakin kecil.
·
Symbol
(RESISTOR TETAP) (TRIMPOT,POTENSIO)
(PTC) (LDR)
(NTC)
· Mengukur Nilai Resistor
Dimulai dengan warna paling gelap
(hitam) lebih terang hingga warna paling terang(putih) Gambar urutan gelang
warna pada resistor :
Pedoman dalam menentukan urutan
gelang warna
1)
Gelang pertama tidak berwarna hitam,
emas, perak, atau tidak berwarna
2)
Gelang terakhir ( toleransi )
jarak/spasinya lebih lebar dibanding dengan jarak gelang yang lain
3)
Gelang pertama dibuat lebih lebar
dari yang lain,
4)
apabila spasi antar gelang jaraknya
sama
Contoh pembacaan kode warna resistor
4:
Gelang 1 = Coklat ( 1 )
Gelang 2 = Hitam ( 0 )
Gelang 3 = Merah ( 102)
Gelang 4 = emas ( 5 % )
Gelang 3 = Merah ( 102)
Gelang 4 = emas ( 5 % )
Nilai resistor tersebut adalah : 10 X 102= 1000 Ω = 1 KΩ ± 5
Tabel Warna
· Kharkteristik
Khusus Resistor
a)
Resistor karbon yang dilapisi pada
keramik disebut Resistor film karbon,
b) Resistor terganung tebal dan panjang lapisan,
c) Resistansi lebih besar jika karbon berbentuk spiral
d) Resistansi berubah oleh frekwensi,
e) Resistor film logam dari suasa nikel untuk Resistor presesi,
f)
Resistor lilitan kawat.
TRANSISTOR
·
Pengertian Transistor
Transistor adalah alat semikonduktor
yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan
penyambung(switching), stabilitas tegangan, modulasi sinyal atau dapat
menyimpan muatan listrik. Terbuat
dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan electric yang digunakan
untuk menghambat aluran aliran arus antar platnya. Transistor dapat berfungsi
sebagai semacam kran listrik dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau
tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari
sirkuit/lintasan sumber listriknya.
Pada umumnya Transistor memiliki
tiga terminal. Tegangan atau arus yang dipasang di satu terminalnya mengatur
arus yang lebih besar melaui dua terminal lainnya. Transistor adalah komponen
yang sangat penting dalam dunia Elektronika modern. Dalam rangkaian Analog,
Transistor digunakan dalam Amplifier (penguat). Rangkaian Analog meliputi:
Pengeras suara, Sumber listrik stabil, dan Penguat sinyal radio. Dalam
rangkaian-angkaian digital, Transistordigunakan sebagai saklar berkecepatan
tinggi. Beberapa Transistor juga dapat dirangkai sedemikiaqn rupa sehingga
berfungsi sebagai logic gate dan komponenkomponen lainnya.
·
Fungsi Transistor
Fungsi Transistor antara lain
Transistor sebagai saklar BJT used as an elektronik switch in grounded-emitter
configuration. BJT digunakan sebagai saklar elektronik dalam grounded-emitter
kongnfiguration.
· Jenis-Jenis Transistor
Secara umum Transistor dapat
dibedakan berdasarkan banyak kategori:
a) Materi Semikonduktor: Germanium, Silikon, Gallium, dan
Arsenide
b) Kemasan fisik: Through Hole Metal, Trough Hole Plastic,
Surface Mount, IC, dll
c) Tipe: BJT, JTE serta pengembangan dari Transistor, yaitu IC
(Integrated Circuit)
d) Polaritas:
NPN atau N-channel, PNP atau P-channel
e) Maximum kapasitas daya: Low Power, Mediu, Power, High Power
f) Maximum Frekwensi kerja: Low, Medium, atau High Frequency,
RF Transistor, Microwafe, dll
g) Aplikasi: Ampifier, Saklar, General Purpose, Audio, Tegangan
Tinggi, dll
·
Bentuk Fisik Transistor
Symbol Transistor
KAPASISTOR
· Pengertian Kapasistor
Kapasistor adalah komponen
dasar Elektronika yang termasuk dalam komponenpasif
yang digunakan untuk
menyimpan muatan listrik dalam jangka waktu tertentu.
· Fungsi Kapasistor
Fungsi Kapasistor adalah untuk
menyimpan arus atau tegangan listirk. Untuk arus DC Transistor berfungsi
sebagai isolator atau penahan arus listrik, sedangkan untuk arus AC berfungsi
sebagai konduktor atau melewatkan arus listrik. Dalam kegunaannya Transistor
digunakan sebagai filter atau penyaring perata tegangan DC pada pengubah AC to
DC pembangkit gelombang AC atau isolator.
fungsi Kapasitor pada rangkaian
Listrik:
· Mencegah loncatan bunga
api listrik pada rangkaian yang mengandung
kumparan, bila tiba-tiba arus listrik diputuskan dan dinyalakan
· Menyimpan muatan atau energi listrik dalam rangkaian
penyala elektronik
· Sebagai filter dalam satu
daya ( power
supply )
·
Bentuk Fisik Kapasistor
· Jenis-Jenis Kapasistor
Berpolaritas
: kapasitor yang cara memasangnya tidak bisa dibalik-balik satuannya mikro
Farad
Non Polaritas : kapasitor yang
cara memasangnya bisa dibalik-balik satuannya piko farad
a)Kapasitor Electrostatic:
Adalah Kapasistor yang dibuat dari
bahan dielektrik dari kramik, film dan kaca
b)
Kapasistor Electrolytic:
Adalah Kapasistor yang terdiri dari
Kapasitor-Kapasistor yang bahan dielektriknya adalah lapisan metal-oksida. Pada
umumnya Kapasistor jenis ini adalah kapasistor polar dengan tanda + dan –
di badannya.
c)Kapasistor Electrochemical
Adalah jenis Kapasistor yang
memiliki kapasitas yang sangat besar dan arus bocor (leakage current) yang
sangat kecil. Contohnya ACCU dan BateraI.
d)
Kapasitor Mika → bahan isulatornya
dibuat dari mika
e)
Kapasitor Variabel ( Varco )
f) Kapasitor
Udara → bahan isulatornya dibuat dari udara
· Simbol Kapasitor
· Cara Membaca Nilai Kapasistor
Nilai kapasistor dapat kita lihat
pada tulisannya yang terdapat pada body-nya. Misalnya 10 uF/16 V artinya nilai
Kapasistor itu adalah 10 mikro Farad dan bisa bekerja pada tegangan maximal 16
volt. Jika lebih dari 16 volt maka kapasistor ini akan mengalami ‘Break
down’ Farad adalah satuan nilai kapasitas untuk Kapasistor:
1 uF → 1 mikro Farad = 1 x 10
pangkat (-6) Farad = 0.000001 Farad
1 nF → 1 nano Farad = 1 x 10
pangkat (-9) Farad
1 pF → 1 piko Farad = 1 x 10 pangkat
(-12) Farad
Contoh :
1.
104 → 10 x 10 pangkat 4 (dalam
satuan piko Farad) = 100000 pF→100 nF →0.1 uF
2.
103 → 10 x 10 pangkat 3( dalam
satuan piko Farad) = 10000 pF→10 nF→0.01 uF
PENGERTIAN
piko Farad :
Satuan terkecil (pF)
nano Farad : Satuan
sedang (nF)
mikro Farad : Satuan ukuran terbesar
(uF)
· Prinsif Dasar Kapasistor
Kapasistor adalah komponen
Elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik. Struktur sebuah Kapasistor
terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahan oleh suatu bahan dielektrik.
Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya: udara vakum, keramik, gelas
dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan
dielektrik.Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum,
keramik, gelas dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan
listrik, maka muatan-muatan positif akanmengumpul pada salah satu kaki
(elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul
pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapatmengalir menuju
ujung kutup negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju keujung
kutup positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif.
Muatanelektrik ini “tersimpan” selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung
kakinya. Di alam bebas, phenomena kapasitor ini terjadi pada saat
terkumpulnya muatan-muatan positif dan negatif diawan.
Gambar 1 :
prinsip dasar kapasitor
Kapasitansi
Kapasitansi didefenisikan
sebagai kemampuan dari suatu
kapasitor untuk dapat menampungmuatan elektron. Coulombs pada abad 18
menghitung bahwa 1 coulomb = 6.25 x 1018elektron. Kemudian Michael Faraday membuat
postulat bahwa sebuah kapasitor akanmemiliki kapasitansi sebesar 1 farad jika
dengan tegangan 1 volt dapat memuat muatanelektron sebanyak 1 coulombs.
DIODA
· Pengertian Dioda
Dioda adalah sambungan bahan p-n yang berfungsi terutama sebagai penyearah.
Bahan tipe-p menjadi sisi anode sedangkan bahan tipe-n menjadi katode.
Bergantung pada polaritas tegangan yang diberikan kepadanya, dioda bisa berlaku sebagai sebuah saklar tertutup (apabila bagian anode mendapatkan tegangan positif sedangkan katodenya mendapatkan tegangan negatif) Berlaku sebagi saklar terbuka (apabila bagian anode mendapatkan tegangan negatif sedangkan katode mendapatkan tegangan positif). Kondisi tersebut terjadi hanya pada diode ideal-konseptual.
Bahan tipe-p menjadi sisi anode sedangkan bahan tipe-n menjadi katode.
Bergantung pada polaritas tegangan yang diberikan kepadanya, dioda bisa berlaku sebagai sebuah saklar tertutup (apabila bagian anode mendapatkan tegangan positif sedangkan katodenya mendapatkan tegangan negatif) Berlaku sebagi saklar terbuka (apabila bagian anode mendapatkan tegangan negatif sedangkan katode mendapatkan tegangan positif). Kondisi tersebut terjadi hanya pada diode ideal-konseptual.
Ø Beberapa Contoh Dioda yang Sering Ditemukan:
1) Dioda Foto (4 buah dioda penyearah)
2) Dioda Zener (Sebagai penstabil
tegangan)
3) LED (Light Emiting Dioda)
4) 7 – Segment
· Macam-Macam Dioda:
1)
Dioda Cahaya
Dioda cahaya atau lebih dikenal
dengan sebutan LED (light-emitting diode) adalah suatu semikonduktor yang
memancarkan cahaya monokromatik yang tidak koheren ketika diberi tegangan maju.
Gejala ini termasuk bentuk elektroluminesensi.
Warna yang dihasilkan bergantung pada bahan semikonduk
Warna yang dihasilkan bergantung pada bahan semikonduk
tor yang dipakai, dan bisa juga
ultraviolet dekat atau inframerah dekat
2) Dioda
Zener
Dioda yang biasa tidak akan mengijinkan arus listrik untuk
kemampuan
3) SCR(Silicon Control Rectifier)
Adalah
Dioda yang mempunyai fungsi sebagai pengendali. SCR atau Tyristor
dengan
Sebagai pen gendalinya masih termasuk keluarga semikonduktor dengan
karateristik yang serupa
tabung thiratron. adalah gate (G)
tabung thiratron. adalah gate (G)
Terbagi menjadi dua:
Ø DIAC merupakan salah satu jenis dioda SCR, namun memiliki dua
terminal (elektroda)
Ø
TRIAC terdapat terminal pengontrol (terminal gate).
Sedangkan untuk terminal lainnya dinamakan main terminal 1 dan main terminal 2 (disingkat mt1 dan mt2).
Seperti halnya pada DIAC, maka TRIAC pun dapat mengaliri arus bolak-balik
Sedangkan untuk terminal lainnya dinamakan main terminal 1 dan main terminal 2 (disingkat mt1 dan mt2).
Seperti halnya pada DIAC, maka TRIAC pun dapat mengaliri arus bolak-balik
Symbol Dioda
Dioda
disimbolkan dengan gambar anak panah yang pada ujungnya terdapat garis yang
melintang. Simbol tersebut sebenarnya adalah sebagai perwakilan dari cara kerja
dioda itu sendiri. Pada pangkal anak panah disebut juga sebagai anoda (kaki
positif = P) dan pada ujung anak panah disebut sebagai katoda (kaki negative =
N)
Macam-Macam Dioda:
r Rectifier
Diode : berfungsi sebagai penyearah
r Zener
Diode : berfungsi sebagai regulator
r LED :
berfungsi sebagai indikator dan display
r Schothly
Diode : berfungsi sebagai saklar kecepatan tinggi
r Tunnel
Diode : berfungsi sebagai osilator
r Varaktor
Diode : berfungsi sebagai pengganti variable kapasitor
r Foto Diode
: berfungsi sebagai sensor cahaya
·
Bias Dioda:
v Bias
Maju Dioda
Gambar
di samping gambar karakteristik dioda pada saat diberi bias maju. Lapisan yang
melintang antara sisi P dan sisi N diatas disebut sebagai lapisan deplesi
(depletion layer), pada lapisan ini tejadi proses keseimbangan hole dan
electron. Secara sederhana cara kerja dioda pada saat diberi bias maju adalah
sebagai berikut, pada saat dioda diberi bias maju, maka electron akan bergerak
dari terminal negative batere menuju terminal positif batere (berkebalikan
dengan arah arus listrik). Elektron yang mencapai bagian katoda (sisi N dioda)
akan membuat electron yang ada pada katoda akan bergerak menuju anoda dan
membuat depletion layer akan terisi penuh oleh electron, sehingga pada kondisi
ini dioda bekerja bagai kawat yang tersambung.
v Bias
Mundur Dioda
Berkebalikan
dengan bias maju, pada bias mundur electron akan bergerak dari terminal
negative batere menuju anoda dari dioda (sisi P). Pada kondisi ini potensial
positif yang terhubung dengan katoda akan membuat electron pada katoda tertarik
menjauhi depletion layer, sehingga akan terjadi pengosongan pada depletion
layer dan membuat kedua sisi terpisah. Pada bias mundur ini dioda bekerja
bagaikan kawat yang terputus dan membuat tegangan yang jatuh pada dioda akan
sama dengan tegangan supply.
RESISTOR,
INDUKTOR, KAPASITOR
Yang termasuk
komponen pasif adalah resistor, kapasitor, dan induktor.
I.Resistor
Disebut juga dengan
tahanan/hambatan, berfungsi untuk menghambat arus listrik yang melewatinya.
Satuan resistor adalah Ohm atau Ω (1 MΩ = 1.000 KΩ = 1.000.000 Ω)
Resistor terbagi
menjadi dua, yaitu :
1. Resistor tetap, yaitu resistor
yang nilai hambatannya relative tetap, biasanya terbuat dari karbon, kawat,
atau paduan logam. Nilainya ditentukan tebal dan panjang lintasan karbon.
Panjang lintasan karbon tergantung kisarnya alur yang berbentuk spiral.
2. Resistor variabel (Potensiometer), yaitu resistor
yang besarnya hambatan dapat diubah-ubah. Yang termasuk ke dalam
potensiometer antara lain : resistor KSN (Koefisien Suhu Negatif), resistor LDR
(Light Dependent Resistor), dan resistor VDR (Voltage Dependent Resistor).
Kode warna resistor 4
gelang.
Warna
|
Gelang 1
(Digit 1)
|
Gelang 2
(Digit 2)
|
Gelang 3
(Pengali)
|
Gelang 4
(Toleransi/%)
|
HItam
|
-
|
0
|
1
|
-
|
Coklat
|
1
|
1
|
10
|
1
|
Merah
|
2
|
2
|
100
|
2
|
Orange
|
3
|
3
|
1.000
|
3
|
Kuning
|
4
|
4
|
10.000
|
4
|
Hijau
|
5
|
5
|
100.000
|
5
|
Biru
|
6
|
6
|
1.000.000
|
6
|
Ungu
|
7
|
7
|
10.000.000
|
7
|
Abu-abu
|
8
|
8
|
100.000.000
|
8
|
Putih
|
9
|
9
|
1.000.000.000
|
9
|
Emas
|
-
|
-
|
0,1
|
5
|
Perak
|
-
|
-
|
0,01
|
10
|
Tanpa Warna
|
-
|
-
|
0,001
|
20
|
»
Kode Huruf Resistor
Resistor yang
mempunyai kode angka dan huruf biasanya adalah resistor lilitan kawat yang
diselubungi dengan keramik/porselin.
5W22RJ
|
Arti angka dan huruf
pada resistor dengan kode 5W22RJ adalah sebagai berikut :
5W, berarti kemampuan
daya resistor besarnya 5 Watt.
22RJ, berarti
besarnya resistensi 22 Ω dengan besarnya toleransi 5%.
II.
Kapasitor
Kapasitor
(Kondensator) adalah suatu komponen listrik yang dapat menyimpan muatan
listrik.
Kapasitor diukur
dalam Farad (F) = 1/1.000.000 mF (mikro Farad) = 1/1.000.000.000
nF (nano Farad) = 1/1.000.000.000.000 pF (piko Farad).
Kapasitor
elektrolit
mempunyai 2 kutub positif dan negative (bipolar). Sedangkan kapasitor kering,
misal kapasitor mika, kapasitor kertas tidak membedakan kutub positif dan
negative (nonpolar).
Kode angka pada kapasitor
Kode Angka
|
Gelang 1
(Digit 1)
|
Gelang 2
(Digit 2)
|
Gelang 3
(Pengali)
|
Gelang 4
(Toleransi)
|
0
|
-
|
0
|
1
|
B
|
1
|
1
|
1
|
10
|
C
|
2
|
2
|
2
|
100
|
D
|
3
|
3
|
3
|
1.000
|
F = 1
|
4
|
4
|
4
|
10.000
|
G = 2
|
5
|
5
|
5
|
100.000
|
H = 3
|
6
|
6
|
6
|
1.000.000
|
J = 5
|
7
|
7
|
7
|
10.000.000
|
K = 10
|
8
|
8
|
8
|
100.000.000
|
M = 20
|
9
|
9
|
9
|
1.000.000.000
|
III.Induktor
Inductor adalah komponen
listrik yang digunakan sebagai beban induktif. Kapasitas inductor
dinyatakan dalam satuan H (Henry) = 1.000 mH (mili Henry).
Kapasitas inductor diberi lambing L, sedangkan reaktansi induktif diberi
lambang XL.
XL
= 2.π.f.LΩ
. . . . . . . (1)
Dimana :
XL = reaktansi
induktif (Ω)
π =
3,14 atau 22/7
f
= frekuensi (Hz), 60 Hz
L =
kapasitas inductor (H)
Pada inductor
terdapat unsure resistansi (R) dan induktif (XL) jika digunakan
sebagai beban sumber tegangan DC, maka hanya terdapat unsure R saja.
Dalam sumber tegangan
AC berlaku rumus :
Z
= V/I
, dimana Z² = R² + XL²
XL²
= Z² - R²
, Z = √R² + XL²
XL
= √Z² - R²
Dimana :
Z =
Impedensi (W)
R =
Tahanan (Ω)
V =
Tegangan AC (V)
XL = Reaktansi
Induktif (W)
I
= Kuat Arus (A)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar