Minggu, 01 September 2013

Mekatronika Industri:Resistor


FUNGSI, JENIS-JENIS DAN PENGERTIAN RESISTOR

Moh Dimas Miftakhussyah



jenis-jenis resistor dan rangkainnya
FUNGSI, JENIS-JENIS DAN PENGERTIAN RESISTOR
Dalam rangkaian Elektronika, Resistor adalah komponen elektronik dua kutub yang didesain untuk menahan arus listrik dengan memproduksi tegangan listrik di antara kedua kutubnya, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding dengan arus yang mengalir, berdasarkan hukum Ohm:

Rumus hukum ohm

Fungsi Resistor
Resistor pada umumnya berfungsi sebagai penghambat arus listrik atau sebagai pengatur dalam membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Dengan adanya resistor menyebabkan arus listrik dapat disalurkan sesuai dengan kebutuhan. Adapun fungsi resistor secara lengkap adalah sebagai berikut :
1. Resistor berfungsi sebagai pembagi arus
2. Resistor berfungsi Sebagai pembatas / pengatur arus
3. Resistor berfungsi Sebagai penurun tegangan
4. Resistor berfungsi Sebagai pembagi tegangan
5. Resistor berfungsi Sebagai penghambat aliran arus listrik.

Jenis-Jenis Resistor
Bila dilihat berdasar nilainya, maka komponen ini bisa dibagi menjadi tiga jenis yaitu :
Fixed Resistor yaitu resistor yang memiliki nilai hambatan tetap.
Variable Resistor yaitu resistor yang mempunyai nilai hambatan yang bisa berubah-ubah.
Resistor Non Linier yaitu resistor yang disebabkan oleh pengaruh / faktor dari lingkungan seperti cahaya atau suhu akan membuat nilai hambatannya menjadi tidak linier.

Penandaan Resistor
Resistor karbon atau metal-film dengan daya 0.25 - 3 watt biasanya menggunakan pita warna atau gelang warna sebagai penanda nilai resistansinya. Sedangkan resistor jenis lainya termasuk resistor pasang-permukaan atau resistor tempel (SMD) ditandai secara numerik jika cukup besar untuk dapat ditandai, tetapi resistor SMD yang sekarang banyak digunakan terlalu kecil untuk dapat ditandai maka biasanya dibiarkan polos, kemasan resistor tersebut biasanya diwarnai dengan warna cokelat muda, cokelat, biru, atau hijau, meskipun tidak menutup kemungkinan digunakannya warna lain, seperti merah tua atau abu-abu.

Membaca nilai resistor empat pita
Penandaan nilai resistor dengan menggunakan empat pita adalah skema kode warna yang paling sering digunakan. Ini terdiri dari empat pita warna yang dicetak mengelilingi badan resistor. Dua pita pertama merupakan informasi dua digit harga resistansi, pita ketiga merupakan pengali (lebih mudahnya adalah merupakan jumlah nol yang ditambahkan setelah dua digit resistansi) dan pita keempat merupakan toleransi dari harga resistansi. Kadang-kadang ditambahkan pita kelima yang menunjukkan koefisien suhu, tetapi ini harus dibedakan dengan sistem lima warna sejati yang menggunakan tiga digit resistansi seperti yang diterapkan pada resistor presisi tinggi seperti jenis metaloxide-film resistor atau yang biasa disebut dengan resistor metal-film. Sebagai contoh pembacaan nilai sebuah resistor yang memiliki pita warna :

Resistor empat pita warna
Jingga-Putih-kuning-Perak

Cara membacanya adalah:
pita pertama (Band 1) jingga, mempunyai harga 3
pita kedua (Band 2) putih, mempunyai harga 9, sehingga keduanya dihitung sebagai 39.
Pita ketiga (Multiplier) kuning, mempunyai harga 104 yang berarti menambahkan empat nol dibelakang angka 39 menjadi 390000,
pita keempat (Tolerance) perak, merupakan kode untuk toleransi ±10%, Secara keseluruhan skema warna jingga-putih-kuning-perak memberikan nilai 390.000Ω pada keakuratan ±10%. Dibawah ini adalah tabel warna untuk skema empat warna yang dapat digunakan sebagai acuan.

tabel warna untuk skema 4 pita warna

Membaca nilai resistor lima pita
Penandaan nilai resistor dengan menggunakan lima pita digunakan pada resistor presisi tinggi (toleransi 1%, 0.5%, 0.25%, 0.1%). Tiga pita pertama menunjukkan harga resistansi, pita keempat adalah pengali (Mulitiplier), dan yang kelima adalah toleransi. Dibawah ini adalah tabel warna untuk skema lima warna yang dapat digunakan sebagai acuan.

tabel warna untuk skema lima pita warna

Resistor,kapasitor,Dioda,Transisitor











RESISTOr
·       Pengertian Resistor

Resistor adalah salah satu komponen elektronika yang pasif dan memiliki dua saluran yang didesain untuk menahan arus listrik dengan memproduksi penurunan tegangan listrik diantara kedua salurannya sesuai dengan arus yang mengalirinya, berdasarkan hokum OHM. Resistor di lambangkan dengan R, fungsi utama pada Reistor adalah untuk menahan arus listrik. Satuan dari Resistor dinyatakan dalam (OHM) yang lambangnya OMEGA (Ω). Pada Resistor biasanya terdapat empat gelang warna, gelang pertama dan kedua menujukan angka, gelang ketiga adalah faktor kelipatan, sedangkan gelang yang keempat menunjukan toleransi hambatan. Berdasarkan nilai tahanan/hambatan/resitansinya, secara umum ada dua jenis Resistor, yaitu: Resistor tetap (Resistor yang nilai resistansinya tetap) dan Resistor yang resistansinya bisa diatur, baik manual dengan tangan maupun yang diatur otomatis oleh cahaya dan suhu.

·       Fungsi Resistor

1)      Sebagai pembagi Arus/Tegangan
2)      Sebagai Penurun Tegangan
3)      Sebagai Penghambat Aliran Arus Listrik

·       Bentuk Fisik Resistor

 a) Contoh bentuk fisik dari variable Resistor jenis Trimpot
b) Contoh bentuk fisik dari variable Resistor jenis Potensio
 






c ) Contoh bentuk fisik dari variable Resistor jenis PTC, NTC, LDR

                 PTC : Positive Temperatur Coefisien
                 adalah jenis resistor non linier yang nilai hambatannya terpengaruh                                                                                                                                                             oleh perubahan suhu. Makin tinggi suhu yang mempengaruhi makin besar nilai hambatannya


NTC : Negative Temperatur Coefisien
adalah jenis resistor non linier yang nilai hambatannya terpengaruh oleh perubahan suhu. Makin tinggi suhu yang mempengaruhi makin kecil nilai hambatannya




LDR :Light Dependent Resistor
adalah jenis resistor non linier yang nilai hambatannya terpengaruh oleh perubahan intensitas cahaya yang mengenainya. Makin besar intensitas cahaya yang mengenainya makin kecil nilai hambatannya.


     

  d) Resistor berdasarkan nilainya dapat dibagi dalam 3 jenis yaitu :
    1. Fixed Resistor
    2. Variable Resistor
    3. Resistor Non Linier
:
:
:
Yaitu resistor yang nilai hambatannya tetap.
Yaitu resistor yang nilai hambatannya dapat diubah-ubah.
Yaitu resistor yang nilai hambatannya tidak linier karena pengaruh faktor lingkungan misalnya suhu dan cahaya.















                            

·       Jenis-Jenis Resistor

a)     Resistor Berubah (variable), ialah sebuah resistor yang nilainya dapat berubah-ubah dengan jalan menggeser atau memutar toggle pada alat tersebut. Sehingga nilai resistor dapat kita tetapkan sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan jenis ini kita bagi menjadi dua, Potensiometer, rheostat dan Trimpot (Trimmer Potensiometer) yang biasanya menempel pada papan rangkaian (Printed Circuit Board, PCB).

b)    Resistor yang nilainya bergantung pada suhu atau cahaya:
v Resistor NTC  dan PTS, NTC (Negative Temperature Coefficient), ialah Resistor yang nilainya akan bertambah kecil bila terkena suhu panas. Sedangkan PTS (Positife Temperature Coefficient), ialah Resistor yang nilainya akan bertambah besar bila temperaturnya menjadi dingin.
v LDR  (Light Dependent Resistor), ialah jenis Resistor yang berubah hambatannya karena pengaruh cahaya. Bila cahaya gelap nilai tahanannya semakin besar, sedangkan cahayanya terang nilainya menjadi semakin kecil.




·       Symbol


(RESISTOR TETAP)       (TRIMPOT,POTENSIO)      
(PTC)       (LDR)      (NTC)



·       Mengukur Nilai Resistor

Dimulai dengan warna paling gelap (hitam) lebih terang hingga warna paling terang(putih) Gambar urutan gelang warna pada resistor :
Pedoman dalam menentukan urutan gelang warna
1)      Gelang pertama tidak berwarna hitam, emas, perak, atau tidak berwarna
2)      Gelang terakhir ( toleransi ) jarak/spasinya lebih lebar dibanding dengan jarak gelang yang lain
3)      Gelang pertama dibuat lebih lebar dari yang lain,
4)      apabila spasi antar gelang jaraknya sama




Contoh pembacaan kode warna resistor 4:
  Gelang 1 = Coklat ( 1 )
           Gelang 2 = Hitam ( 0 )
           Gelang 3 = Merah ( 102)
           Gelang 4 = emas ( 5 % )

               Nilai resistor tersebut adalah : 10 X 102= 1000 Ω = 1 KΩ ± 5



Tabel Warna

       









· Kharkteristik Khusus Resistor

a)      Resistor karbon yang dilapisi pada keramik disebut Resistor film karbon,
b)      Resistor terganung tebal dan panjang lapisan,
c)      Resistansi lebih besar jika karbon berbentuk spiral
d)     Resistansi berubah oleh frekwensi,
e)      Resistor film logam dari suasa nikel untuk Resistor presesi,
f)       Resistor lilitan kawat.












TRANSISTOR

·       Pengertian Transistor

Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung(switching), stabilitas tegangan, modulasi sinyal atau dapat menyimpan muatan listrik. Terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan electric yang digunakan untuk menghambat aluran aliran arus antar platnya. Transistor dapat berfungsi sebagai semacam kran listrik dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit/lintasan sumber listriknya.
Pada umumnya Transistor memiliki tiga terminal. Tegangan atau arus yang dipasang di satu terminalnya mengatur arus yang lebih besar melaui dua terminal lainnya. Transistor adalah komponen yang sangat penting dalam dunia Elektronika modern. Dalam rangkaian Analog, Transistor digunakan dalam Amplifier (penguat). Rangkaian Analog meliputi: Pengeras suara, Sumber listrik stabil, dan Penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-angkaian digital, Transistordigunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa Transistor juga dapat dirangkai sedemikiaqn rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate dan komponenkomponen lainnya.

·       Fungsi Transistor

Fungsi Transistor antara lain Transistor sebagai saklar BJT used as an elektronik switch in grounded-emitter configuration. BJT digunakan sebagai saklar elektronik dalam grounded-emitter kongnfiguration.

·  Jenis-Jenis Transistor

Secara umum Transistor dapat dibedakan berdasarkan banyak kategori:
a)      Materi Semikonduktor: Germanium, Silikon, Gallium, dan Arsenide
b)      Kemasan fisik: Through Hole Metal, Trough Hole Plastic, Surface Mount, IC, dll
c)      Tipe: BJT, JTE serta pengembangan dari Transistor, yaitu IC (Integrated Circuit)
d)     Polaritas: NPN atau N-channel, PNP atau P-channel
e)      Maximum kapasitas daya: Low Power, Mediu, Power, High Power
f)       Maximum Frekwensi kerja: Low, Medium, atau High Frequency, RF Transistor, Microwafe, dll
g)      Aplikasi: Ampifier, Saklar, General Purpose, Audio, Tegangan Tinggi, dll


·       Bentuk Fisik Transistor                                                                                                     


Symbol Transistor


KAPASISTOR

·          Pengertian Kapasistor

  Kapasistor adalah komponen dasar Elektronika yang termasuk dalam komponenpasif
  yang digunakan untuk menyimpan muatan listrik dalam jangka waktu tertentu.
·          Fungsi Kapasistor

Fungsi Kapasistor adalah untuk menyimpan arus atau tegangan listirk. Untuk arus DC Transistor berfungsi sebagai isolator atau penahan arus listrik, sedangkan untuk arus AC berfungsi sebagai konduktor atau melewatkan arus listrik. Dalam kegunaannya Transistor digunakan sebagai filter atau penyaring perata tegangan DC pada pengubah AC to DC pembangkit gelombang AC atau isolator.
fungsi Kapasitor pada rangkaian Listrik:
·      Mencegah loncatan bunga api listrik pada rangkaian yang mengandung kumparan,      bila tiba-tiba arus listrik diputuskan dan dinyalakan
·      Menyimpan muatan atau energi listrik dalam rangkaian penyala elektronik
·      Memilih panjang gelombang pada radio penerima
·      Sebagai filter dalam satu daya ( power supply )


·           Bentuk Fisik Kapasistor


·        Jenis-Jenis Kapasistor

Berpolaritas     : kapasitor yang cara memasangnya tidak bisa dibalik-balik satuannya mikro Farad
Non Polaritas  : kapasitor yang cara memasangnya bisa dibalik-balik satuannya piko farad

a)Kapasitor Electrostatic:
Adalah Kapasistor yang dibuat dari bahan dielektrik dari kramik, film dan kaca
b)      Kapasistor Electrolytic:
Adalah Kapasistor yang terdiri dari Kapasitor-Kapasistor yang bahan dielektriknya adalah lapisan metal-oksida. Pada umumnya Kapasistor jenis ini adalah kapasistor polar dengan tanda +  dan – di badannya.
c)Kapasistor Electrochemical
Adalah jenis Kapasistor yang memiliki kapasitas yang sangat besar dan arus bocor (leakage current) yang sangat kecil. Contohnya ACCU dan BateraI.
d)     Kapasitor Mika → bahan isulatornya dibuat dari mika
e)      Kapasitor Variabel ( Varco )
f)    Kapasitor Udara → bahan isulatornya dibuat dari udara

·         Simbol Kapasitor
                                                                                                                                








·        Cara Membaca Nilai Kapasistor

Nilai kapasistor dapat kita lihat pada tulisannya yang terdapat pada body-nya. Misalnya 10 uF/16 V artinya nilai Kapasistor itu adalah 10 mikro Farad dan bisa bekerja pada tegangan maximal 16 volt. Jika lebih dari 16 volt maka kapasistor ini akan mengalami Break down’ Farad adalah satuan nilai kapasitas untuk Kapasistor:
1 uF → 1 mikro Farad = 1 x 10 pangkat (-6) Farad = 0.000001 Farad
1 nF → 1 nano Farad = 1 x 10  pangkat (-9) Farad
1 pF → 1 piko Farad = 1 x 10 pangkat (-12) Farad

Contoh :
1.      104 → 10 x 10 pangkat 4 (dalam satuan piko Farad) = 100000 pF→100 nF →0.1 uF
2.      103 → 10 x 10 pangkat 3( dalam satuan piko Farad) = 10000  pF→10 nF→0.01 uF

PENGERTIAN
piko Farad    : Satuan terkecil (pF)
nano Farad   : Satuan sedang (nF)
mikro Farad : Satuan ukuran terbesar (uF)

·        Prinsif  Dasar Kapasistor

Kapasistor adalah komponen Elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik. Struktur sebuah Kapasistor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya: udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik.Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akanmengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapatmengalir menuju ujung kutup negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju keujung kutup positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatanelektrik ini “tersimpan” selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya. Di alam bebas, phenomena kapasitor ini terjadi pada saat terkumpulnya muatan-muatan positif dan negatif diawan.
Gambar 1 : prinsip dasar kapasitor

Kapasitansi
Kapasitansi didefenisikan
sebagai kemampuan dari suatu kapasitor untuk dapat menampungmuatan elektron. Coulombs pada abad 18 menghitung bahwa 1 coulomb = 6.25 x 1018elektron. Kemudian Michael Faraday membuat postulat bahwa sebuah kapasitor akanmemiliki kapasitansi sebesar 1 farad jika dengan tegangan 1 volt dapat memuat muatanelektron sebanyak 1 coulombs.







DIODA

·        Pengertian Dioda

Dioda adalah sambungan bahan p-n yang berfungsi terutama sebagai penyearah.
Bahan
tipe-p menjadi sisi anode sedangkan bahan tipe-n menjadi katode.
Bergantung pada polaritas tegangan yang diberikan kepadanya, dioda bisa berlaku sebagai sebuah saklar tertutup (apabila bagian anode mendapatkan tegangan positif sedangkan katodenya mendapatkan tegangan negatif) Berlaku sebagi saklar terbuka (apabila bagian anode mendapatkan tegangan negatif sedangkan katode mendapatkan tegangan positif). Kondisi tersebut terjadi hanya pada diode ideal-konseptual.

Ø Beberapa Contoh Dioda yang Sering Ditemukan:
1)      Dioda Foto (4 buah dioda penyearah)
2)      Dioda Zener (Sebagai penstabil tegangan)
3)      LED (Light Emiting Dioda)
4)      7 – Segment
·        Macam-Macam Dioda:


1)    Dioda Cahaya
Dioda cahaya atau lebih dikenal dengan sebutan LED (light-emitting diode) adalah suatu semikonduktor yang memancarkan cahaya monokromatik yang tidak koheren ketika diberi tegangan maju. Gejala ini termasuk bentuk elektroluminesensi.
Warna yang dihasilkan bergantung pada bahan semikonduk
tor yang dipakai, dan bisa juga ultraviolet dekat atau inframerah dekat
2)      Dioda Zener
Dioda yang biasa tidak akan mengijinkan arus listrik untuk kemampuan
3)      SCR(Silicon Control Rectifier)
Adalah Dioda yang mempunyai fungsi sebagai pengendali. SCR atau Tyristor
dengan Sebagai pen gendalinya masih termasuk keluarga semikonduktor dengan karateristik yang serupa
tabung thiratron. adalah gate (G)
Terbagi menjadi dua:
Ø DIAC merupakan salah satu jenis dioda SCR, namun memiliki dua terminal (elektroda)
Ø TRIAC terdapat terminal pengontrol (terminal gate).
Sedangkan untuk terminal lainnya dinamakan main terminal 1 dan main terminal 2 (disingkat mt1 dan mt2).
Seperti halnya pada DIAC, maka TRIAC pun dapat mengaliri arus bolak-balik




            Symbol Dioda

Dioda disimbolkan dengan gambar anak panah yang pada ujungnya terdapat garis yang melintang. Simbol tersebut sebenarnya adalah sebagai perwakilan dari cara kerja dioda itu sendiri. Pada pangkal anak panah disebut juga sebagai anoda (kaki positif = P) dan pada ujung anak panah disebut sebagai katoda (kaki negative = N)

Macam-Macam Dioda:

r  Rectifier Diode :  berfungsi sebagai penyearah
r  Zener Diode : berfungsi sebagai regulator
r  LED : berfungsi sebagai indikator dan display
r  Schothly Diode : berfungsi sebagai saklar kecepatan tinggi
r  Tunnel Diode : berfungsi sebagai osilator
r  Varaktor Diode : berfungsi sebagai pengganti variable kapasitor

r  Foto Diode : berfungsi sebagai sensor cahaya





·     Bias Dioda:


v  Bias Maju Dioda
Gambar di samping gambar karakteristik dioda pada saat diberi bias maju. Lapisan yang melintang antara sisi P dan sisi N diatas disebut sebagai lapisan deplesi (depletion layer), pada lapisan ini tejadi proses keseimbangan hole dan electron. Secara sederhana cara kerja dioda pada saat diberi bias maju adalah sebagai berikut, pada saat dioda diberi bias maju, maka electron akan bergerak dari terminal negative batere menuju terminal positif batere (berkebalikan dengan arah arus listrik). Elektron yang mencapai bagian katoda (sisi N dioda) akan membuat electron yang ada pada katoda akan bergerak menuju anoda dan membuat depletion layer akan terisi penuh oleh electron, sehingga pada kondisi ini dioda bekerja bagai kawat yang tersambung.


v  Bias Mundur Dioda

Berkebalikan dengan bias maju, pada bias mundur electron akan bergerak dari terminal negative batere menuju anoda dari dioda (sisi P). Pada kondisi ini potensial positif yang terhubung dengan katoda akan membuat electron pada katoda tertarik menjauhi depletion layer, sehingga akan terjadi pengosongan pada depletion layer dan membuat kedua sisi terpisah. Pada bias mundur ini dioda bekerja bagaikan kawat yang terputus dan membuat tegangan yang jatuh pada dioda akan sama dengan tegangan supply.


RESISTOR, INDUKTOR, KAPASITOR

Yang termasuk komponen pasif adalah resistor, kapasitor, dan induktor.

I.Resistor
Disebut juga dengan tahanan/hambatan, berfungsi untuk menghambat arus listrik yang melewatinya. Satuan resistor adalah Ohm atau (1 MΩ = 1.000 KΩ = 1.000.000 Ω)
Resistor terbagi menjadi dua, yaitu :
1.      Resistor tetap, yaitu resistor yang nilai hambatannya relative tetap, biasanya terbuat dari karbon, kawat, atau paduan logam. Nilainya ditentukan tebal dan panjang lintasan karbon. Panjang lintasan karbon tergantung kisarnya alur yang berbentuk spiral.
2.    Resistor variabel (Potensiometer), yaitu resistor yang besarnya hambatan dapat diubah-ubah. Yang termasuk ke dalam potensiometer antara lain : resistor KSN (Koefisien Suhu Negatif), resistor LDR (Light Dependent Resistor), dan resistor VDR (Voltage Dependent Resistor).

Kode warna resistor 4 gelang.
Warna
Gelang 1
(Digit 1)
Gelang 2
(Digit 2)
Gelang 3
(Pengali)
Gelang 4
(Toleransi/%)
HItam
-
0
1
-
Coklat
1
1
10
1
Merah
2
2
100
2
Orange
3
3
1.000
3
Kuning
4
4
10.000
4
Hijau
5
5
100.000
5
Biru
6
6
1.000.000
6
Ungu
7
7
10.000.000
7
Abu-abu
8
8
100.000.000
8
Putih
9
9
1.000.000.000
9
Emas
-
-
0,1
5
Perak
-
-
0,01
10
Tanpa Warna
-
-
0,001
20
» Kode Huruf Resistor
Resistor yang mempunyai kode angka dan huruf biasanya adalah resistor lilitan kawat yang diselubungi dengan keramik/porselin.


5W22RJ

Arti angka dan huruf pada resistor dengan kode 5W22RJ adalah sebagai berikut :
5W, berarti kemampuan daya resistor besarnya 5 Watt.
22RJ, berarti besarnya resistensi 22 Ω dengan besarnya toleransi 5%.






II. Kapasitor
Kapasitor (Kondensator) adalah suatu komponen listrik yang dapat menyimpan muatan listrik.
Kapasitor diukur dalam Farad (F) = 1/1.000.000 mF (mikro Farad) = 1/1.000.000.000 nF (nano Farad) = 1/1.000.000.000.000 pF (piko Farad).
Kapasitor elektrolit mempunyai 2 kutub positif dan negative (bipolar). Sedangkan kapasitor kering, misal kapasitor mika, kapasitor kertas tidak membedakan kutub positif dan negative (nonpolar).

          Kode angka pada kapasitor
Kode Angka
Gelang 1
(Digit 1)
Gelang 2
(Digit 2)
Gelang 3
(Pengali)
Gelang 4
(Toleransi)
0
-
0
1
B
1
1
1
10
C
2
2
2
100
D
3
3
3
1.000
F = 1
4
4
4
10.000
G = 2
5
5
5
100.000
H = 3
6
6
6
1.000.000
J = 5
7
7
7
10.000.000
K = 10
8
8
8
100.000.000
M = 20
9
9
9
1.000.000.000






III.Induktor
Inductor adalah komponen listrik yang digunakan sebagai beban induktif. Kapasitas inductor dinyatakan dalam satuan H (Henry) = 1.000 mH (mili Henry). Kapasitas inductor diberi lambing L, sedangkan reaktansi induktif diberi lambang XL.

XL = 2.π.f.LΩ . . . . . . . (1)

   Dimana :
XL = reaktansi induktif  (Ω)
π    = 3,14 atau 22/7
f     = frekuensi (Hz), 60 Hz
L    = kapasitas inductor  (H)

Pada inductor terdapat unsure resistansi (R) dan induktif (XL) jika digunakan sebagai beban sumber tegangan DC, maka hanya terdapat unsure R saja.
Dalam sumber tegangan AC berlaku rumus :

Z = V/I , dimana Z² = R² + XL²
XL² = Z² - R²  , Z = √R² + XL²
XL = √Z² - R²

  Dimana :
Z    = Impedensi (W)
R   = Tahanan (Ω)
V    = Tegangan AC  (V)
XL = Reaktansi Induktif  (W)
I     = Kuat Arus  (A)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar